Seorang pria di Rhode Island, Amerika Serikat, Thomas Giese, 37 tahun, harus mendekam di penjara. Hukuman ini diterimanya karena telah menghina seorang Muslim pemilik swalayan dan mengancam akan membunuhnya.
Insiden ini terjadi pada Kamis, 24 Desember 2015, bertepatan dengan malam perayaan Natal. Tindakan Giese terekam kamera CCTV, sehingga memudahkan polisi menangkapnya.
Meski begitu, Giese tidak diancam dengan tuduhan melakukan tindakan kriminal karena kebencian. Dia hanya didakwa dengan tuduhan pelanggaran berupa perbuatan tidak tertib dan kejahatan sipil atas kepemilikan ganja.
Dalam rekaman video itu, yang disiarkan stasiun televisi Target 12, Giese mengeluarkan kata-kata ancaman. Ancaman tersebut disertai makian dan kata-kata kotor.
"Saya akan membunuhmu... pada Perayaan Natal," kata Giese sambil berteriak.
"Jika Anda menelepon polisi, apa yang akan saya lakukan pada Anda, adalah menarik lidah Anda, Muslim," kata dia.
"Anda akan mati di tangan saya," ucap Giese melanjutkan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, Giese mengaku tengah kesurupan, yang membuat dia berani menyerang si pemilik toko. Dia juga mengaku mengonsumsi sebanyak 10 minuman beralkohol di tempat makan yang terletak di seberang swalayan sebelum berbelanja.
Setelah memaki pemilik toko, Giese keluar untuk mencari taksi. Tetapi, tidak ada satupun taksi yang lewat.
Akhirnya dia kembali masuk ke swalayan dan menyuruh pemilik swalayan mencarikan taksi untuk dia.
"Anda seharusnya tahu di mana ada taksi karena Anda Muslim," kata Giese.
Pemilik swalayan segera menelepon polisi. Melihat hal itu, Giese menjadi marah dan semakin parah mengeluarkan makian.
"Kami tidak ingin ada toko Muslim di lingkungan kami. Tidak ada toko Muslim di lingkungan kami," kata Giese.
Sumber: dream.co.id
0 komentar:
Posting Komentar