Ustadz Fadzlan Rabbani Garamatan adalah sosok yang sederhana dan bersahaja, namun dibalik kesederhanaannya tersimpan gelora yang luar biasa untuk mendakwahkan agama Islam yang mulia. Satu ucapan beliau yang terus terngiang: "Saya merasa rugi dan resah jika sehariiii saja tidak mendakwahkan agama Allah yang haq ini". Alasannya karena begitu banyak manusia di sekeliling kita belum mendapatkan penerangan dakwah.. bagaimana jika mereka nanti Mati dan Allah bertanya pada kita, mengapa tidak ada yang mendakwahkan Islam kepadanya?
Tidak heran jika -bifadzlillah- kemudian kerja kerasnya berdakwah di pedalaman Irian jaya membuahkan hasil yang terkadang susah dicerna dgn akal biasa. Tercatat 227 kepala suku dengan puluhan ribu pengikutnya masuk Islam. Tak heran deretan penghargaan -yang sebenarnya tidak beliau harapkan- pun diterimanya, diantaranya sebagai Tokoh Perubah versi Republika tahun 2010.
Berkesempatan mewawancarai beliau dalam sebuah shooting di WESAL TV, sungguh terharu mendengar kiatnya agar dakwah mudah diterima:
1. Berdakwahlah dengan keikhlasan yang seikhlas ikhlasnya.
2. Jangan pernah punya kepentingan & mengharapkan dunia saat berdakwah.
3. Milikilah kasih sayang yang tinggi terhadap mereka yg didakwahi sehingga ambisi kita adalah bagaimana orang tersebut mendapatkan hidayah Allah.
4. Bersiaplah menanggung seberat apapun resiko di jalan dakwah, karena kesulitan itu tidak akan ada bandingannya dengan manisnya keledzatan iman yang akan dirasakan.
Selain pernah difitnah dan dipenjara, ustadz Fadzlan juga pernah ditombak kakinya oleh salah satu orang yang didakwahinya di pedalaman Papua, tetapi beliau sama sekali tidak takut, marah apalagi dendam. Beliau tetap mendatanginya dengan tujuan mengajaknya kepada Islam, saat itu sang penombak ternyata sedang sakit, dan yang menghiburnya adalah ustadz yang pernah disakitinya. Akhirnya dia pun masuk Islam.
Selain terbiasa jalan kaki hampir dua minggu untuk mencapai pedalaman, menembus gulungan ombak yang dengan perahu sederhana, yang paling heroik adalah bagaimana beliau memberdayakan muallaf yang tadinya tak berpakaian, bukan hanya menjadi berpakaian tetapi juga mengirimka ribuan binaannya ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memperdalam agama dan live skill, juga memberdayakan ekonomi masyarakat binaannya dengan membuat berbagai produk kerajinan dan makanan, bahkan sebuah lembaga bernama "Alfatihkaaffah Nusantara" beliau dirikan sebagai pusat pengkoordinasian muallaf dari Papua. Saya berfikir, bisa jadi pemerintah pun belum mampu malakukan hal seperti ini di Papua (dalam mencerdaskan, memberdayakan serta meningkatkan iman puluhan ribu warga).
Lihat Video Nya Di Sini :
Saat ini beliau juga berdakwah di Rusia, dan beliau berkata: Sungguh mereka memasuki agama Allah dengan berbondong-bondong. Dengan segala kelebihan dan kekurangan beliau..kami ucapkan : Semoga Allah Ta'ala merahmati ustadz dan kami semua
0 komentar:
Posting Komentar