Setiap hari, ginjal menyaring kurang lebih 200 liter darah. Ia memisahkan racun atau ‘limbah’ dari darah dan membuangnya berbarengan urine. Ginjal juga mengatur komposisi air yang terdapat dalam darah, menjaga kadar pH darah, dan membuahkan tiga hormon utama. Yakni, eritropoitein, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah, renin yang mengatur tekanan darah, dan kalsitriol yang membantu menahan zat kalsium dalam tulang dan menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh.
Jika terjadi penurunan manfaat, kekuatan ginjal menurun dan menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan, bahkan juga mengancam keselamatan jiwa seorang.
PENURUNAN FUNGSI
Menurut dr Chaidir A. Mochtar, PhD, SpU, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), penurunan manfaat ginjal umumnya tak dibarengi oleh gejala yang dapat dirasa. Tetapi apabila manfaatnya menurun sampai 15%, barulah muncul keluhan penting. Seperti, bengkak pada kaki dan tangan akibat penumpukan cairan, jumlah urine yang sedikit, mudah pusing, cepat lelah, dan hipertensi.
Bila manfaat ginjal sudah alami penurunan sampai angka itu, sulit untuk dikembalikan ke keadaan normal. “Fungsi ginjal yang ada di level ini sudah masuk ke stadium gagal ginjal kronik, ” tegasnya.
Ia juga mengutamakan utamanya usaha mencegah dan deteksi awal penyakit ginjal kronik dengan lakukan kontrol urine teratur dan kontrol kadar kreatinin darah yang dapat dicek di lab. “Penyakit ginjal kronik bila tidak dikelola dengan baik akan bertambah berat dan menyebabkan gagal ginjal yang memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal supaya dapat bertahan hidup, ” tuturnya.
Dr Nur Rasyid, SpU, Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, juga menuturkan, diprediksikan ada seputar 70. 000 masalah tidak berhasil ginjal step akhir di Indonesia. Seputar 10%-nya melakukan dialisis serta kurang dari 500 masalah yang melakukan transplantasi ginjal.
HEMODIALISIS
Hemodialisis atau bersihkan darah adalah salah satu therapy pengganti manfaat ginjal yang dikerjakan pada penderita dengan penurunan manfaat ginjal, baik akut ataupun kronik. Melalui cara ini, manfaat ginjal digantikan oleh mesin (dializer). Darah dari pembuluh darah dimasukkan ke selang kecil yang tersambung dengan mesin, lalu disaring. Hasil penyaringan yang berbentuk “sampah” dibuang. Lalu, darah yang sudah disaring dan bersih dimasukkan kembali kedalam tubuh. Sistem bersihkan darah sama seperti apa yang dikerjakan ginjal, tetapi hanya dapat menukar 10% manfaat ginjal.
Untuk penderita gagal ginjal kronik, hemodialisis ini dikerjakan seumur hidup. “Setidaknya dalam seminggu, pasien harus lakukan terapi sepanjang 2 x, yang semasing berdurasi sekitar 5 jam. Dan sekali lakukan terapi, pasien harus keluarkan duit yang lumayan besar, ” terang Nur Rasyid.
TRANSPLANTASI
Alternatif kedua adalah transplantasi ginjal. Transplantasi adalah usaha memindahkan sel, jaringan, atau organ tubuh dari satu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri. Atau memindahkannya dari pendonor pada penerima. Cara ini dinilai dapat menghasilkan harapan dan kualitas hidup lebih baik dibandingkan hemodialisis.
“Sayangnya, transplantasi ginjal di Indonesia kurang berkembang karena kurang atau salah info tentang resiko jadi donor. Walau sebenarnya mereka (pendonor, Red) bisa melakukan hidup normal jika operasi jalan tepat sesuai sama prosedur, ” tuturnya.
Karena penggunaan organ dari orang yang barusan wafat (donor mati) belum dilegalkan di Indonesia, jadi hanya satu pasokan organ donor didapat dari orang hidup.
Dipandang dari sisi medis juga, organ dari donor hidup mempunyai semakin banyak benefit. Dr Bonar Marbun, SpPD, KGH menuturkan, donor dari orang hidup memberi kesempatan untuk bertahan hidup sampai 20 th.. “Selain itu, ia dapat kembali aktif bekerja, melakukan perbaikan kualitas hidup, cocok dengan cara genetik, turunkan keperluan transplantasi lagi, dan yang tentu lebih murah daripada harus seumur hidup melakukan hemodialisis, ” terang Bonar.
Seorang yang sehat, lolos kontrol, berusia diatas 18 th., tidak mempunyai batu ginjal, diabetes, kanker, tidak terlalu gemuk, dan tekanan darah yang normal dapat menjadi pendonor ginjal. Andakah satu salah satunya?
0 komentar:
Posting Komentar