Sebagian diantara Anda, mungkin, sudah mendengar nama-nama perempuan seperti yang disebutkan dalam hadits tersebut; Maryam, Asiah, dan Aisyah. Ya, ketiganya merupakan sebagian dari beberapa perempuan hebat yang penting dijadikan teladan.
Maryam binti Imran merupakan perempuan yang sangat kukuh menjaga kehormatannya. Hidupnya juga dipergunakan untuk sepenuhnya menjalankan ibadah kepada Allah Swt. ke-suciannya tak diragukan lagi, sehingga tidak heran Allah Swt. Memberinyaanugerah terhebat yang tidak mungkin dialami oleh perempuan manapun dan sampai kapanpun berupa dikaruniai seorang anak meski tanpa perantaraan suami. Nama nya juga diabadikan di dalam al-Qur’an untuk menjadi teladan bagi kita semua.
Baca Juga : Seorang Istri Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Keperluan Keluarga Atau Suaminya Akan Di Ganjar Dua PahalaSelanjutnya, Asiah, istri Fir’aun, yang tidak goyah keimanannya meski suaminya termasuk raja yang sangat zhalim dan mengaku sebagai Tuhan. Asiah tidak bergeming biar pun suaminya memerintahkan agar ia mengakui suaminya sebagai Tuhan.
Dan, begitu juga dengan Aisyah yang begitu lembut dan dermawan. Kedermawanan dan kecerdasannya tidak diragukan lagi, wajr kalau Rasulullah Saw. mengibaratkan Aisyah lebih unggul dibanding perempuan mana pun, seperti istimewanya bubur dibanding makanan lainnya. Menurut Muhammad Syafi’ie al-Bantani, ungkapan-ungkapan Rasulullah Saw terhadap beberapa sosok perempuan sebagaimana dalam hadits tersebut menunjukan betapa tinggi derajat mereka, terutama dihadapan Allah Swt.”
“Dari Abdullah bin Ja’far, ia berkata, ‘Saya pernah mendengar Ali berkata, ‘Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Sesungguhya perempuan yang paling baik pada masa lalu adalah Maryam binti Imran, dan perempuan yang paling baik sesudah masa itu adalah Khadijah binti Khuwailid. [reportaseterkini]
0 komentar:
Posting Komentar