Solusi Bila Ibu Mertua Tidak Suka Menantu Perempuannya




Bukan sesuatu yang mendesak bila Anda tinggal bersama keluarga. Bahkan bisa jadi, ketika Anda tinggal bersama istri di luar rumah kedua orang tua Anda, itu akan jadi pilihan yang baik untuk diri Anda, istri Anda, maupun ibu Anda. Umumnya, tinggal seatap dengan keluarga – sekalipun itu kerabat sangat dekat – akan memunculkan masalah atau ganjalan dalam hidup keseharian. Sementara orang berakal – yang mampu menimbang masalah berdasar syariat dan sikap hikmah – jumlahnya begitu sedikit. Apalagi para wanita yang sering saling cemburu dan tak ingin kalah saing.

Bahkan bisa jadi, ketika Anda tinggal di luar rumah keluarga Anda, hubungan antara ibu Anda dengan istri Anda akan membaik. Kondisi saling berjauhan, terkadang bisa menjadi harta paling berharga. Karena itu, tidak selayaknya Anda merisaukannya. Betapa banyak sesuatu yang Anda anggap mengganggu, tidak menyenangkan, kemudian ternyata ada banyak kebaikannya. Bisa jadi, karena berjauhan malah akan memunculkan kerinduan dari ibu Anda; rindu dengan Anda, rindu dengan cucunya. Bahkan, perasaannya akan berubah terhadap istri Anda, ketika dia jauh dari penglihatan ibu Anda, karena jarang ketemu. Semacam ini sudah banyak terbukti.

Kemudian, jika Anda ingin menyelesaikan akar permasalahannya – yaitu Ibu Anda tidak suka terhadap istri Anda – maka Anda mesti tahu sebab-sebab hilangnya rasa suka dan cinta. Ketahui juga segala hal yang menghalangi lahirnya cinta itu. Mungkin berikut ini adalah rentetan sebab yang menjadikan ibu Anda tidak menyukai istri Anda,
Keseringan kumpul dan ketemu, yang menyebabkan banyak interaksi bicara. Ujungnya, banyak salah kata.
Cemburu karena kedekatan istri Anda dengan Anda, dan rasa cinta Anda kepadanya. Ini banyak terjadi. Seorang ibu cemburu karena kedekatan putranya dengan istrinya, dan melayani setiap yang diinginkan istrinya. Bahkan bisa jadi sang ibu berpikiran, “Menantuku telah mengambil anakku.”
Istri Anda bersikap buruk terhadap ibu Anda. Sebagian istri tidak berusaha bersikap baik terhadap ibu mertua, tidak melayani ketika dia menginginkannya, tidak hormat, dan tidak menghargai. Alhasil, muncul duri-duri masalah antara mereka berdua.
Anda meremehkan hak ibu Anda, namun Anda memperhatikan hak istri Anda. Seorang ibu tidak sanggup marah kepada Anda sebagai anaknya, lalu dia jadikan itu alasan untuk marah kepada penyebabnya, yaitu istri Anda.

Ini beberapa sebab yang mungkin memunculkan api amarah antara ibu Anda dan istri Anda. Jika sudah jelas musababnya, Anda mesti menempuh solusi dengan sikap bijak dan baik.

Kemudian kami nasihatkan Anda agar memperbaiki kesalahan tersebut dengan cara:
Pindah ke tempat tinggal yang jauh dari Ibu Anda. Sampaikan kepada ibu Anda, bahwa kepindahan Anda ini demi kebaikan ibu, meskipun Anda sendiri tidak menyukainya. Agar ibu Anda tidak mengalami tekanan batin yang justru menyebabkan dirinya sakit-sakitan.
Pesankan istri Anda supaya banyak memberi hadiah bagi ibu Anda, baik pakaian atau makanan, maupun “hadiah” maknawi (seperti mengucap salam dan menanyakan kondisi kesehatannya).
Minta bantuan orang-orang yang baik yang disegani ibu Anda, untuk menyadarkan pola pikir ibu Anda terhadap menantunya. Terkadang nasihat orang-luar bisa memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan nasihat orang-dalam.

Kemudian yang perlu kami tekankan di sini, ketika Anda tidak tinggal bersama ibu Anda, Anda harus berusaha untuk mandiri dengan rumah sendiri, yang juga jauh dari rumah keluarga istri Anda. Ketika Anda pindah ke rumah keluarga istri Anda, akan semakin memperuncing perselisihan di antara dua kubu. Kemudian, biasanya itu juga tidak mendukung kelangsungan keluarga. Bahkan bisa jadi menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan rumah tangga.

Jangan lupa banyak berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia berkenan memberi hidayah menuju segala jalan yang Dia cintai dan ridhai. Berdoalah agar Allah Ta’ala menyatukan hati, memperlembut perangai, dan menunjukkan perkataan, perbuatan, dan akhlak terluhur.

Hanya Allah yang mampu memberi taufiq.

Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab (diasuh oleh Syaikh Shalih Al-Munajjid)

Sumber: muslimah.or.id

Artikel passioniformation Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top