MESKIPUN LELAKI INI MENDAPAT CERCAAN DAN HINAAN DARI ORANG TUA PARA MURID YANG MENHADIRI RAPAT,, TAPI PERKATAAN BAPAK INI SANGAT MENYENTUH HATI DAN MEMBUAT PARA ORANG TUA MURID TERTUNDUK MALU..!!! INI PERKATAAN BAPAK TERSEBUT : .....


Pas jam 7 malam, orangtua murid mulai masuk dalam ruang kelas di sekolah. Beberapa orangtua terlihat penuh sopan santun, ada juga orang-tua yang kelihatannya sombong, ada pula yang tampak demikian waspada. Saat guru mulai tutup pintu dan mulai bicara, pintu yang barusan ditutup terbuka kembali perlahan, seseorang pria paruh baya, tubuhnya kotor penuh dengan debu terlihat dibalik pintu. Dengan muka yang tersenyum dia mohon maaf lantaran datang terlambat.

Kehadirannya menarik perhatian orang tua murid yang lain. Dia mengenakan pakaian kerja yang telah luntur dan penuh bercak cat. Celananya pekat dengan debu, dia menggunakan sepatu boot yang penuh dengan lumpur. Dia terlihat seperti baru pulang dari kerja bangunan.

Guru itu berkata : " Permisi, Ayah siapa? " Pria paruh baya itu berkata : " Saya ayahnya Aminudin " Guru itu terlihat kaget, namun segera meminta pria itu di tandatangani buku hadirnya. Bapak dari Aminudin dengan muka yang tertunduk berkata : " Maaf, Pak Guru, saya tidak dapat membaca serta menulis... " Beberapa orang tua murid lainnya terdengar ada yang mulai menertawakan, sang guru itu juga berkata : " Tak apa-apa, saya yang bakal menolong Ayah tanda tangan. "

Lalu guru tersebut mulai menjelaskan, maksud diadakannya rapat orangtua murid yaitu agar setiap orang tua bisa sama-sama berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mendidik anak dan kesannya selama mendidik anak. Ada 2-3 orangtua murid membagikan pengalaman mereka dalam mendidik anak-anak mereka, yakni bagaimana mereka mendidik anak mereka dengan ketat, agar mereka mau menulis pr mereka, menolong anak-anak mereka mencarikan guru les tambahan, dan lain-lain.

Pada saat guru tersebut meminta bapak dari Aminudin untuk berbicara, ia mengenalkan, " Aminudin yaitu seorang murid teladan dengan nilai terbagus di kelas. Pelajaran matematika selalu beroleh nilai paling baik, ia tak pernah terlambat, selalu berlaku baik pada sebagian temannya. Mari sama-sama kita dengarkan bagaimana bapak dari Aminudin mendidik anaknya. "

Banyak orang tua murid yang lain terlihat kaget. Ayah yg tidak terpelajar tetapi memiliki anak yang hebat. Ayah Aminudin dengan agak sedikit canggung mulai jalan ke depan. Ia sedikit tertunduk, tak begitu berani menatap mata para orang tua murid yang lain. Ini perkataannya :

Saya cuma suka lihat anak saya mengerjakan PR nya. Setiap saat sepulang kerja, tak perduli seberapa capeknya saya, saya pastinya akan duduk di samping dia untuk melihatnya mengerjakan PR yang ada. Satu hari, anak saya bertanya pada saya, " Bapak, setiap hari lihat saya mengerjakan PR, apa Bapak mengerti apa yang saya lakukan? " Saya berkata " Bapak tak mengerti. " Lalu anak saya bertanya : " Bapak, bila Bapak tak mengerti bagaimana Bapak tahu saya mengerjakannya dengan benar atau tak? "

Saya berkata : " Jika anda mengerjakannya dengan cepat, jadi Ayah tahu kalau soal ini begitu gampang ; jika anda menyalakan kipas angin, mengambil minum, jadi Bapak tahu bahwa soal tersebut susah. "

Saya seorang buruh bangunan. Satu kali saya mengangkat muka saya serta lihat bangunan tinggi yang saya bangun, saya bertanya pada anak saya, apakah anda ingin tinggal dirumah yang tinggi, yang besar, rumah yang indah? Mengendarai mobil bagus? Anak saya menganggukkan kepalanya. Saya berkata : " Oleh karena itu anda harus belajar dengan baik. "

Saya tak sekolah, tidak bisa membaca serta menulis, saya tidak tahu bagaimana beberapa cara hebat mendidik anak. Saya cuma sukai bercakap-cakap dengan anak saya. Anak saya suka jongkok di samping saya ketika saya bekerja. Saya tak memberikan uang jajan pada anak, ia tak bermain internet, juga tak berbelanja macam-macam. Dia sering dirumah menolong saya mencuci baju.

Setelah usai berbicara, dia membungkuk untuk memberikan hormat pada sang guru! Orang tua murid yang lain terpaku tidak bergeming, hati mereka begitu tersentuh oleh perkataannya. Ayah ini walau tak mempunyai pendidikan yang tinggi serta tak dalam keadaan ekonomi yang cukup, tetapi ia begitu hormat kepada guru. Dia juga suka temani anaknya. Ini yaitu caranya bagaimana dia berhasil dalam mendidik anak!

Artikel passioniformation Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top