PERLU KALIAN KETAHUI,.!!! MENGAPA KITA SEMUA PERLU BERHENTI MEMBERSIHKAN DENGAN PEMUTIH"BERIKUT PENJESAN YANG SELENGKAPNYA
Awas, Sabun Bersihkan Piring serta Pemutih baju bila digabung setara Gas Mustard waktu perang Dunia 1
Cairan pemutih yaitu satu diantara bahan kimia mematikan yang paling beracun di sekitaran. Sayangnya, pemutih sudah dipakai di sekitaran tempat tinggal sebagai agen pembersih untuk th. saat ini. Asap dari pemutih bisa memengaruhi system saraf, system kekebalan badan, system pernafasan, kanker, asma, autisme, ADD, serta alergi. Serta untuk beberapa besar pemutih konvensional tak efisien lantaran mempunyai kering pada permukaan Anda berusaha untuk hama untuk membunuh semuanya bakteri.
Klorin Bleach yaitu bahan korosif yang kuat. Ini bakal menghematasi mata, kulit serta saluran pernafasan dengan cuma hirup gas. Saat ini berlangsung gas beracun dilepaskan yang bisa mengakibatkan hidung berdarah, masalah saraf, sakit kepala serta bahkan juga kematian. AS Environmental Protection Agency (EPA) sudah temukan dioxin (product sambilan beracun klorin) jadi 300. 000 kali lebih kuat sebagai karsinogen dari DDT.
Saat pemutih digabung dengan amonia, gas beracun yang dimaksud chloramines di produksi. Paparan gas chloramine bisa mengakibatkan tanda-tanda tersebut :
Batuk.
Mual.
Iritasi pada tenggorokan, hidung, serta mata.
Pneumonia
Sesak napas.
Mata berair.
Sakit dada.
Apakah Anda ketahui kalau pencampuran klorin dengan sabun bersihkan piring membuahkan gas mustard, gas yang sama yang dipakai untuk membunuh beberapa orang sepanjang Perang Dunia I?
ini Pemutih alami
Asam sitrat dalam lemon melakukan tindakan sebagai pemutih alami, pembasmi noda, serta pembersih. Hidrogen peroksida juga disinfektan besar lantaran cepat rusak dalam lingkungan oksigen umum serta air.
Pemutih alami Alternatif
12 gelas air
1/4 cangkir juice lemon
1 cangkir hidrogen peroksida
panduan
Campur bahan berbarengan.
Anda bisa memakainya sebagai pembersih rumah tangga atau Anda bisa memberikan 2 cangkir untuk membersihkan baju
sumber
http :// articles. mercola. com/sites/articles/archive/2001/06/23/chlorine-part-two. aspx
0 komentar:
Posting Komentar