PT Dwi Naga Sakti Abadi selaku produsen sepatu merek homyped yang ditemukan beredar di Kota Mataram, yang dialasnya ada bentuk yang menyerupai lafadz Allah, menyatakan siap menarik semua produksinya untuk menjamin agar masyarakat tidak resah.
“Kami telah menandatangi surat pernyataan dengan MUI Kota Tangerang serta Kota Mataram yang merupakan komitmen kami untuk menarik semua produksi kami yang dinilai meresahkan orang-orang, ” kata Desainer Manajer PT Dwi Naga Sakti Abadi, Miskam, waktu memberikan klarifikasi, di Mataram, NTB, lansir Pada News, Kamis (11/2/2016).
Miskam datang bersama General Manajer Raimond Ricard, Wakil Ketua MUI Tagerang HM Bajuri Khatib, serta diterima oleh Ketua MUI Kota Mataram H Mukhtar, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama dan Dinas Koperasi Perindustrian serta Perdagangan Kota Mataram.
Dilaporkan, setelah semua barang ditarik, pihaknya bakal mengumpulkan sepatu itu untuk membicarakan langkah selanjutnya secara teknis.
“Kemungkinan akan dilebur atau solusi lainnya, yang pasti kami menjamin barang itu tidak beredar lagi, ” ungkap Miskam.
Dalam kesempatan itu, Miskam juga menjelasakan, dalam mendesain sepatu merk homyped yang ditemukan berlafadz Allah itu tidak ada sama sekali unsur kesengajaan, direncanakan, apalagi niat untuk menistakan agama, sebab 100 % tim desainer di perusahaan itu adalah karyawan muslim.
Miskam yang mendesain sepatu itu bersama rekannya Sulistio Widodo, terinspirasi dengan lika-liku jalan disebuah pengunungan.
“Lika-liku yang dikatakan berlafadz Allah itu sebenarnya jalan menuju pengunungan, tetapi karena kami kurang paham pada khat Arab atau seni kaligrafi hingga hal itu dikatakan mirip tulisan Allah, ” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Miskam yang mewakili pimpinan serta seluruh karyawan PT Dwi Naga Sakti Kekal memohon maaf pada semua masyarakat terutama ummat muslim.
“Ini jadi pelajaran kami ke depan untuk lebih berhati-hati serta teliti, ” katanya.
General Manajer Raimond Ricard menambahkan, sepatu homyped yang ditemukan berlafadzkan Allah itu merupakan produksi tahun 2015, dengan jumlah produksi sebanyak 100. 000.
Namun demikian, mereka belum bisa menyebut berapa banyak sepatu itu telah beredar di Indonesia.
“Yang tentu kami akan menarik semua yang ada di distributor dan siap mengganti bila ada ditemukan pada konsumen, ” katanya.
Temuan alas sepatu yang berlafadz Allah itu berawal dari jejak kaki siswa di Madrasah Ibtiaiah Negeri Karang Baru, Mataram, dimana kemudian para siswa di sekolah itu dikumpulkan serta diminta untuk memeriksa sepatunya.
Pihak sekolah akhirnya temukan tiga siswa yang menggunakan sepatu sama dengan merek yang sama, sehingga pihak sekolah melakukan penyitaan pada sepatu siswa tersebut .
Namun pihak sekolah cuma menyita satu sepatu siswa, karena dua siswa lain mengaku tidak memiliki sepatu lagi sehingga mereka diizinkan membawa pulang tetapi tidak digunakan lagi.
sumber : sehat-barokah.com
0 komentar:
Posting Komentar